taste the sweetest things of life

27 September 2008

Meninggalkan kenyamanan


Bagi sebagian orang dengan ketakutan yang amat sangat tentang masa depan mereka akan membuang pikiran untuk berhenti dari zona nyaman yang sudah memanjakan dan melenakan dirinya dan menjadikan pribadi yang pengecut dan tidak berani menerima tantangan baru. Sebagian orang lagi akan mencibir dan mungkin juga akan meledek tanpa ampun sampai-sampai Anda merasa eneg nggak karuan. Ya.. kemungkinan itu pasti ada kan, meskipun tanpa data statistik yang jelas untuk mengukur seberapa banyak orang punya pikiran semacam itu. Atau jangan-jangan saya yang ketakutan sendiri :D

Meninggalkan zona nyaman memang bukan satu-satunya pilihan hidup. Namun kesempatan tidak datang dua kali. Diluar tempurung yang menutupi diri kita masih terdapat dunia yang lebih nyaman dan menyenangkan untuk dijelajahi.Termasuk mungkin meninggalkan kemandirian yang membuat saya menjadi pribadi yang bebas dan berhak menentukan segala keputusan yang kita buat.

Seru.

Roh pemberontak muncul lagi dalam diri saya. Kenikmatan untuk survive melanglang buana muncul lagi. Cari kerjaan baru, interview lagi, panas-panas lagi, lihat sunset, baca buku, travelling, backpackers, sibuk mantengin diktat, canda gurau dan sebagainya. Gila ! banyak banget hal-hal seru dan menantang yang saya lewatkan selama ini.

...

Life must go on, right.

...


13 September 2008

Looking Forward

Seperti halnya makanan (Ups, lagi puasa ngomongin makanan :D ) kalau nggak dicoba kita nggak akan tahu rasanya. Toh, nggak ada salahnya kita berwisata kuliner ria untuk mencoba satu jajanan ke jajanan lainnya.

Ok ! stop ngomongin makanan. Ini dah nggak jelas larinya kemana.
Sadar .. sadar .. lagi puasa !

Dua hari yang lalu tanggal 11 Septi saya menginjakkan kaki dengan legowo di kampus tercinta saya untuk mengurus tetek bengek hal remeh temeh mengenai kenaikan jabatan saya dari semester enam menuju semester tujuh.

Wah... nggak kerasa umur dikampus sudah uzur juga !

Waktu itu nggak kepikiran bagaimana rasanya saya harus menceritakan pada tas butut kesayangan saya kalau saya sebentar lagi meninggalkan aktivitas kampus yang sudah lama saya rindukan. Atau saya akan kangen.. benar-benar kangen bergelayut manja dengan binder lusuh kawan sejati di kelas yang dengan setianya saya coret-coret segala ilmu baru yang saya sesapi.

Yah... suasana kampus, hiruk pikuk, seliweran, mondar mandir atau apalah sebutannya. Yang jelas saya sudah disihir oleh suasananya. Kalau boleh di ingat betapa congkaknya saya tempo doeloe yang menganggap hidup di luar kampus itu menyenangkan dan memperkaya pengalaman saya kelak daripada harus berjibaku seadanya dan sekehendak udel dengan kelas yang membosankan.

Kapok.... jelas.
Menyesal.... apalagi, jelas lah.

Saya merasa terkena hantaman balik dari boomerang yang dulu saya lemparkan. Ternyata pengalaman menjadi mahasiswa itu juga menyenangkan. Tingkahnya, leluconnya, tamannya dan sebagainya. Apalagi kalau dipikir saya harus bersyukur menjadi mahasiswa di mana kesempatan yang tidak jarang susah didapatkan rekan-rekan seumuran saya.

Thanks God !

Keputusan menjadi sulit sekarang. Tapi itu sudah jelas. Sangat jelas.
Pilihan memang menyakitkan.
Kalau bukan sekarang yah, kapan lagi saya menikmati menjadi mahasiswa dan terus bergelut dengan dunia kerja yang menyita waktu bersenang-senang saya. Toh saya pikir sudah cukup lah, pengalaman kecil yang saya dapatkan.

Jadi nggak ada salahnya kalau saya teriak lantang !!!!!

" Selamat datang di kampuzzzzzzz "