taste the sweetest things of life

25 Juli 2008

Nice to know them all...


Ini obat kalau lagi kangen sama the acakadul gank of me !
Kalau ada yang bilang siapa saja soulmate saya, ini diantaranya. Teman-teman paling ancur dan menyenangkan dan membuat saya merasa nyaman bersama mereka.

Waktu masih jadi announcer di salah satu radio di Surabaya.

Ini dengan anak-anak paling konyol di radio. Setahun bersama mereka adalah hal yang paling membanggakan dalam hidup saya. Guys! kangen nieh ama pentol sunduk dan batagor.









Partner in Crime saya he..he..
Pose dulu sebelum on air.

deuh, Tih... nyusahin orang deh kalau
naruh gambar. Bikin sakit leher.
Konyol dan superduper kreatif orangnya.

ps : Agung, Heru dan Ervin maap yee..
foto kalian nggak saya tampilin, abis nggak ada.
Post of Fame ini masih kebuka lebar kok.

..........................................................................................
Team Customer Service. Yak, kita dibayar mahal untuk menaklukkan
orang yang sedang dibakar amarah dan ketidakpuasan *tsah

Department Customer Service, tempat kerja saya saat ini di ACE Hardware Indonesia

Tampang agak narsis seh !!

Tapi, well.... don't judge the book by it's cover yach. Kalau bukunya mahal sih nggak apa-apa deh dibanding-bandingin he...he..he..



Jodoh itu memang pilihan. Entah mengapa saya merasa nyaman dengan mereka.
*Kompakan pake baju item, ini bukan lagi ke kuburan lagian bego' kan kekuburan cengar-cengir segala :D
*Ini lagi Coffee Morning

21 Juli 2008

tentang berubah pikiran

Nggak tahu nih....
Kenapa akhir-akhir ini lagi bingung menentukan pilihan. Teman baik saya ini juga ryan_herdianto@yahoo.co.id. Tapi akhirnya dia luluh juga. Dulu dia ngotot melarang saya meninggalkan pekerjaan yang saya geluti sekarang. Eh...kok balik dia yang ngotot resign. *kemakan karma ya, Mas :D

Ya sutra lah, itu pilihan hidupnya sendiri.

Hallo, saya gimana kabarnya ?!!

Entahlah. Saya juga orang yang penuh pertimbangan. Menunggu otak ini brain washing dulu sampai kering sama yang namanya pengalaman. Tapi kalau nggak kuat, gimana? Saya lari. Saya pergi. Saya mencari. Tidak perlu dipaksakan.

Dulu saya masih menganggap orang keras kepala itu nggak mudah terpengaruh. Tapi kepala orang ternyata tidak sekeras keinginannya. Toh, akhirnya dia lebih memilih apa yang dia suka. Yaelah, dasar manusia *dumdibum he..he..

Hfuf.....
Capek mikirnya. Tunggulah nanti.

"13.00" Ya, sudah. Maaf saya harus kerja dulu. Kembali mengadapi rengekan orang kaya yang masih kekanak-kanakan. Orang kaya yang sok......... deuh, kok malah ngatain orang.

Tapi kadang berubah pikiran itu perlu. Membuktikan kalau kita orang yang butuh kemajuan dan peremajaan hidup walaupun bertentangan dengan idealisme yang kita junjung dan kita banggakan sendiri.

Tidak perlu malu. Dan jangan malu mengakui kekurangan.

Bukannya jadi bunglon, tuh enak ya. Eh....maksudnya multi tasking *alah

16 Juli 2008

Lelaki Terindah, dibalik obrolan.


Awalnya cuma obrolan basi tentang.... cinta (yaelah!).
"Kudu baca yang ini, deh. Beda!" teman "tidur" saya nimpalin.
"Bumbunya cinta lagi, kan. Muter nggak karuan"
"Baca dulu, komen entar aja"
Onggokan novel ini terlantar dimeja face off

Lelaki Terindah karya salah satu cucu pujangga dari klan Pane ini iseng saja sebagai obat mata yang nggak bisa tidur.

Lelaki Terindah.

Suguhan lain dari novel novel sebelumnya yang pernah saya baca. Andrei aksana dengan gaya bertutur yang puitis menyihir pembacanya untuk tetap membuka lembaran dan malas meninggalkan novel ini meski hanya untuk berkedip.

Tulisan kerennya " Ketika cinta tak memilih jenis kelamin. Cinta pun terlarang....." Ini bukan dukungan sepenuhnya, tapi kalau dipikir mungkin juga atau bahkan bukan menjadi rahasia umum lagi ada komunitas gay disekitar kita. Andrei Aksana mencoba masuk menjadi bagian dari cerita ini. Kisah yang ditulis kembali. Mungkin itu yang coba dihadirkan olehnya.

Orientasi seksual merupakan pilihan yang muncul dengan kuat dalam diri setiap orang. Ironisnya, kita sering mendogmakan dan menuntut orang lain mengikuti standar hidup yang lurus. Padahal kita lupa kalau Tuhan menciptakan kita dengan beragam kisah untuk saling mengenal dan menjadi pelajaran bagi yang lain.

Perilaku semacam ini lambat laun semakin mendapat "tempat" dimasyarakat. Walaupun sudah ada pergeseran nilai yang cukup jauh. Misal, kita lebih sering menemukan dan menjumpai rekan kita yang feminim berselimut maskulin kita malah menjadi lebih akrab dengan mereka, malah senang diajak bercanda *akui sajalah.....nggak masalah : D

"tempat" yang saya maksud disini bukan komunitas gay ditengah komunitas hetero 100 %.
Rupa-rupa dan perilaku Gay semakin menampakkan wujudnya dalam "tempat" yang lain. Fashion. Semakin banyak model pakaian dan assesoris yang mengarah pada penampilan Gay. Baju ketat, skinny jeans, t-shirt ditambah dengan wajah yang kelewat keren dipermak abis gaya metropolis jaman sekarang. Jangan lupa, ini, perawakan yang macho hasil body building di gym (meski nggak semua Gay, paling yang punya status sosial pas-pasan jogging udah cukup ^_^)

Fashion dan penampilan fisik merupakan modal utama seorang Gay (nggak semua lho! sekali lagi, nggak semua) menampakkan identitasnya dan nggak jarang mereka memiliki komunitas sendiri tempat melepas semua identitas palsu yang mereka pakai dimasyarakat. Mereka dengan bebasnya dan tidak canggung. Mungkin ini imbas dari kebosanan yang mereka tutupi sebagai topeng norma yang berlaku dimasyarakat, jadinya mulai dech nyari teman sehati.

Selain itu, eghm.... ini nih, bahasa gaulnya.
"tinta nek, akika lapangan makassar dulu ach. ntar baru cari lekong"
ini sih bahasa Gay dari jenis Waria. Patut di bedakan antara waria, banci dan gay. Semuanya memiliki orientasi yang sama dengan sesama jenis, tapi memiliki perilaku dan penampilan yang nyaris beda. Jangan lupa, mereka ini masih laki-laki.

Waria, wadam dan sebutan lainnya memiliki penampilan yang dipaksakan untuk menjadi wanita. Jadinya keliatan menornya. Gay berpenampilan layaknya seorang pria tapi tidak suka menjadi waria. Mereka bermain di perasaan dan orientasi seksualnya saja. Bisa dibedain kan. Ups, lupa. Kalau banci ya.... seorang pria yang sedang menuju tingkatan waria dengan cara jalan dan berbicara yang kewanita-wanitaan.

Saya pernah bertemu dengan seorang waria yang sedang mengais nafkah sambil berjoget nggak karuan ala goyang ngebor inul campur patah-patahnya Annisa Bahar. Kebayang ancurnya. Tariannya mengundang *ceile* decak kagum (baca: ngakak abis) cowok-cowok yang lagi nongkrong didepannya. Ada yang nyolek atau cuman cengar-cengir aneh.

Salah... kah. Stigma yang sudah menempel identik dengan yang berbau salon, kecentilan, aneh, norak masih di perlakukan buruk. Eit..tunggu ini bukan pembelaan atau dukungan bagi "mereka" tapi murni mengetuk nurani *tsah* orang nyari makan kok diketawain, yeee... (salah ya aku)

Andrei Aksana menawarkan gaya baca novel yang baru bagi saya. Must read !!

11 Juli 2008

Antara Saya, Mey dan Alie


Hanya hari ini....

Ya, hanya tinggal hari ini kebersamaan dengan sahabat saya yang satu ini. Entah kapan lagi kita bisa bertemu ketika dia menikmati liburannya lepas dari rutinitas yang membelenggunya sehari-hari.

Mey, sudah banyak berubah. Ketika kami berjanji untuk bertemu di Surabaya dalam sekian kesempatan yang sempit, dia sudah memenuhi janjinya.

"Tambah Makojo' (kurus dalam bahasa bugis) nih anak" kata pertama saya saat ketemu Mey. Sopan nggak sih langsung ngomentarin bentuk tubuh he..he.. Sorry Mey.

"Sama, kamu juga"
Aku hanya tersenyum saja. Nggak abis pikir, kok sekurus ini sih bocah. Kalau boleh di ingat (boleh dituliskan Mey) dulu dia orang yang paling subur diantara kita bertiga. She's different right now.

Oh, ya. Tambah satu lagi. Dia menggendong bocah umur satu setengah tahun. Dia memang beda sekarang. Deuh...tambah sibuk, Bu :D

Antara Saya, Mey dan Alie memang sudah banyak perubahan. Selain umur yang hampir seperempat abad menghantui kita, tuntutan kedewasaan serta tetek bengek hal yang remeh temeh menuntut untuk digapai. Tapi dia yang paling "sukses" sekarang. Dia yang pertama diantara kita bertiga yang lebih dulu merasakan surga dunia *alah*

Alie..

Dari dulu nih anak emang idealis banget. Tetap pada jalur norma yang sudah dibentuk masyarakat. Nggak mau nyimpang sedikitpun. Salut gue. Daripada saya yang suka nabrak aturan kanan-kiri :P

"Nggak bisa Fie, ada rapat penting di Balai RW. Sungguh nggak bisa di tinggal"
"Balai RW?" Saya tertegun. "Perasaan rapat skala Balai RW apanya yang penting. Ini Mia, Lie. Hey! dia datang lagi nggak tahu kapan" nada suara agak tinggi dan tatapan sedikit memohon meluangkan waktu.

Bukan Alie namanya kalau nggak bisa ngasih keputusan.

"Okay, deh. Besok kan dia pulang, tuh. Kita anterin."

:D

Mia, Mey, Miauw atau apalah panggilan konyolnya dari dulu.

Mungkin saking nggak sabarnya (atau kepepet malah) dia yang susah payah datang menjenguk kita. Maaf pake kata *susah payah* diakui atau nggak, dia kan paling renta diantara kita. Salah sendiri punya anak duluan. Hee..he..eh.

Banyak cerita darinya sedikit terbongkar. Apalagi kalau bukan cinta. Racun dunia ini emang bikin orang hilang akalnya. Baydeway, salut gue Mey. Mungkin ini yang namanya panggung sandiwara dunia yang dipentaskan di sinetron dan diperankan oleh kalian berdua.

Padahal saya masih mengangap The Power of Love itu nggak ada, ambigu dan klise dan konyol dan lagi dan lagi.Kepercayaanku kini muncul justru dari Mey sendiri. Kagetnya saya nggak nyangka dia dulu lugu banget. Kok ya setegar itu. Mungkin dia ikut salah satu aliran dari sekte Saya Cinta Dia Who knows ??

Masalah cinta mungkin saya bukan ahlinya. Secara saya nggak pernah pacaran tapi jatuh cinta kesekian ribunya sih pernah. Yang menyakitkan saya tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Geblek, kan. Tapi biarlah. Saya mencintai apa yang saya lakukan sekarang. Saya mencintai semua orang terdekat saya saat ini. Saya cinta...cinta...dan mencintai apa yang saya dapatkan sekarang.

Sulit menjabarkan racun bernama cinta ini. Dalam komposisi tertentu dia bisa menjadi madu yang sangat manis untuk di teguk. Dia bisa menjadi anugerah setelah bencana sudah dilewatinya. Dia bisa menjelma menjadi begitu hangat setelah kebekuan menyelimutinya.

Sahabat lawas yang masih keukuh pada tabiatnya masing-masing. Nggak berubah. Nggak karuan. Dengan segala cerita cinta yang ada pada diri mereka masing-masing.

Cinta....

Antara Saya, Mey dan Alie

06 Juli 2008

The Winter Nightmare huuu....

Mungkin ini hasil dari khayalan saya yang kurang waras.
Mungkin ini (bisa jadi) juga salah satu keinginan yang suatu saat nanti akan saya lakukan.
Mungkin ini..ya sudahlah nggak usah banyak kemungkinan.

Ada kerinduan dalam diri saya yang muncul saat saya merasa sendiri. Kerinduan untuk bebas dari semua permasalahan hidup. Klise ya dengernya. Tapi ya itu dia, dan pastinya saya yakin kalian juga punya keinginan yang sama. Cuma bisa nggak diwujudin, itu saja.

Ketakutan yang paling konyol justru masa depan saya sendiri.
Sempat terbersit satu ketakutan yang membuat saya malas menjadi orang dewasa. Menghayal seandainya ada Neverland-nya Peter Pan, mungkin saya akan merasa aman dari diri saya sendiri (abis.....anak kecil kan manjanya masyaallah !!!) nggak pernah berpikir dan bertingkah seperti orang dewasa yang kadang menyebalkan *ups!! bukannya saya udah dewasa sekarang, ya*.

Okay, Ketakutan saya itu bisa dibilang berlebihan. Takut apa yang akan menimpa saya kedepannya. Takut kalau jadi indonesian idle (bisa lulus aja udah syukur), takut deketin cewek, takut ntar kalau kawin ribet banget, takut berpisah sama orang tua dan keluarga saya, takut masa depan anak gue, douh...!! konyolkan. Dan saya takut sendirian.....

Tapi ya sudahlah. Toh, saya juga nggak bisa kembali jadi anak-anak (jujur, anak-anak juga nyebelin :P ). Biarlah saya lalui fase dewasa ini dengan hal yang membuat diri saya bebas sebebas bebasnya *tsah*. Punya keinginan liar untuk jadi backpacker skala lokal aja dulu, satu mimpi yang masih bisa dipenuhi. Ingin sekali. Memanfaatkan aji mumpung itu nggak dosa kan?

Sebelum saya melanjutkan mimpi buruk yang konyol ini, sebentar......
Yak! saya list dulu deh, apa yang sudah saya raih sekarang.

Syukur udah diciptain jadi manusia.
Syukur deh, masih punya orang tua dan saudara serta orang-orang yang sangat mencintai saya apa adanya.
Syukur juga, sudah menjalani beberapa jenjang tingkat pendidikan (nggak pernah tinggal kelas lho!!)
Syukur.....damn! punya masalah cinta yang, egrh... complicated (tapi biarlah he..he..he..)
Syukur....syukur masih bisa ngerasain jadi orang susah dan kekurangan meskipun dalam hal yang paling kecil sekalipun, ehm......nggak punya duit *gubrak!!

Dan......

Hfuh.... dan yang membuat diri saya paling bersyukur cuma satu hal.
Saya menemukan jalan yang paling saya idam-idamkan *dumdidum*

Rasa syukur bisa menjadi obat penawar rasa takut akan nasib diri kita sendiri. Sejauh kita melihat hidup kita serba penuh coba-coba dan khawatir, seperti itu pula kekhawatiran kita terhadap masa depan kita. Hidup kita dituntut untuk mencapai gol yang terlalu muluk, padahal kita lupa kalau kita punya banyak kelemahan dan keterbatasan. Biasa ae po'o !!

Ungkapan to good to be true bisa menjadi senjata ampuh buat diri kita, bahwa segala kesempurnaan nggak mutlak bisa diraih semua. Bahkan mungkin tidak sama sekali.

rasa kantuk saya sudah habis...

Syukur deh, saya sudah bangun dari mimpi konyol ini semua.
Walau masih ada ketakutan, tapi saya anggap saja itu wajar. Ya... katakanlah, ehm... bagian dari... aduh!! apalah sebutannya, tapi pastinya itu wajar, normal, biasa dan nggak patut dicelotehin. Hidup itu wajar apa adanya. Kalau nggak mampu nggak usah dipaksain. Kalau nggak kuat, ya..nggak usah dikuat-kuatin. Akui sajalah keterbatasan kita.

Ya, sudah. Saya mau mandi dulu. Banyak hal yang harus dikerjakan.

Mungkin suatu saat nanti mimpi buruk saya jadi kenyataan. Tapi biarlah saya menikmati mimpi indah saya dulu dan berharap juga menjadi kenyataan kelak.

Oops!! hampir lupa. Saya lupa mengucapkan HaUl kawan dekat saya (telat nggak apa-apa kan, Jyenk :D ). Aduh....lagi-lagi, my close friend datang untuk mengajak saya bernostalgia akan kenangan kenakalan kita dulu.

Eghm....

Saya bersyukur masih punya kawan-kawan yang inget saya meski sudah jauh. Terharu juga sih.
Taste the sweetest thing of life yeah...yeah... selama dikasih rejeki buat menikmati hidup not why eh..maaf why not, gitu loh!!!

03 Juli 2008

lagi jatuh cinta, berat....


Entah kenapa saya sedang jatuh cinta sama yang satu ini. Mungkin ini imbas dari kepindahan kost yang lumayan jauh dari tempat kerja, jadinya makanan ini bisa dibilang sebagai penyeimbang kantong yang nyaris....*maaf ya, kudu baca kata ini : miskin * :p

Semua publik dunia mungkin sudah tahu, anak kost yang punya modal pas-pasan punya image makan ala kadarnya hi..hi..hi.. Beruntung saya bukan menjadi bagian dari mereka yang menghamba sama mie instant merk kesohor itu. Whuf...nggak bisa dibayangkan merontanya cacing perutku kalau harus disuapin mie terus-terusan. Bisa cacingan mereka (cacing makan cacing ....hei, disana! udah deh nggak usah nyengir sinis gitu, terhina ya, maaf deh :D )

Kesendirian dan jauh dari keluarga kadang menimbulkan kerinduan yang mendalam. Mungkin ini nih yang dinamakan sindrom kangen rumah puol atau apalah namanya. Yang pasti setiap kerinduan memiliki penawarnya masing-masing.

Seperti sekarang, ya..sekarang. Sudah mahfum kalau emak ama bapakku tahu saya menggilai produk asli buatan tangan emak, sambel. Pernah suatu hari pas makan malam bareng dulu -ini yang saya rindukan- Ayah saya sampai mengomentari saya yang nggak-nggak. Saya tahu beliau kuatir anak bontotnya ini teriak-teriak sakit perut. Ehm.... ini yang nggak bisa saya lupakan. Ayah saya bilang beliau teringat diriku kalau lihat sambel mewah terhidang dilesehan rumah. Sempat merasa terhina sih, tapi ya...biarlah he..he..he.. asal ni muka tetep cakep :P

Penawar kangen Anda kira-kira apa ya ?